Pages

Senin, 23 Mei 2011

Penggerek Buah Kakao ( PBK )



Penggerek Buah Kakao merupakan hama utama pada ekosistem kakao. Hama ini bersifat homodinamik dan endemik.Penyebaran sejalan dengan perluasan areal kakao dan introduksi bahan panganan. Serangan PBK dapat menyebabkan kerusakan sampai 80 %.
Serangga dewasa meletakkan telur pada permukaan buah dan yang paling disukai adalah buah yang memiliki alur di permukaan buah terbanyak dengan ukuran panjang lebih dari 5 cm.L Larva memakan jaringan ;unak seperti pulp, plasenta dan jaringan lunak yang menuju biji yang mengakibatkan biji lengket dan melekat pada dinding buah. kerusakan plasenta dapat menyebabkan biji rusak dan tidak berkembang.

Aspek Biologi PBK
Siklus hidup PBK terdiri dari stadium telur 3 ~
7 hari, larva 14 ~ 18 hari, pupa / kepompong 5 ~ 7 hari , ngengat / imago 3 ~ 7 hari.Telur berbentuk oval dan berwarna kuning orange pada saat baru diletakkan. Panjang telur 0,45 mm ~ 0, 50 mm dan lebar 0,25 mm ~ 0,30 mm. Larva yang baru menetas berwarna putih transparan dengan panjang 1 mm dan akan berkembang hingga mencapai 12 mm dan berwarna hijau muda.


Pupa berwarna coklat dengan panjang 7 ~ 8 mm dengan lebar 1 mm. Ukuran panjang tubuh imago/ ngengat dewasa mencapai 7 mm dengan rentang sayap mencapai 12 mm. Ngengat mempunyai warna dasar coklat dengan warna putih berpola zig zag di sepanjang sayap depan. Ujung sayapnya memiliki titik berwarna kuning jingga. Ukuran antena lebih panjang dari tubuhnya pada saat diam., serta mengarah ke belakang.  
Larva yang baru keluar langsung masuk ke dalam buah dan tinggal selama 12 ~ 14 hari, bahkan hingga 18 hari kemudian keluar untuk berubah menjadi kepompong. Setelah 7 hari kepompong akan pecah dan ngengat akan keluar. selama 3 ~ 7 hariakan berpindah tempat, kawin dan bertelur. Aktivitas ngengatuntuk kawin antara pukul 18.00 ~ 07.00 dan mencapai puncaknya antara 04.00 ~ 05.00. 

Gejala Serangan
  1. Buah tampak masak sebelum waktunya dan berwarna kuning tidak merata.
  2. Buah yang dibelah akan keliatan berwarna coklat kehitaman
  3. Adanya bekas gerekan larva berwarna coklat kehitaman
  4. Biji dan kulit buah sulit dipisahkan
  5. Buah yang dibelah akan kelihatan coklat kehitaman



Dampak / Akibat
  • Biji menjadi lengket satu dengan lainnya.
  • Biji tidak berkembang dan ukuran biji menjadi lebih kecil.
  • Penurunan kuantitas biji.
  • Penurunan kualitas biji.

Metode Pengendalian
  1. Panen Sering. Dengan memanen buah secara serentak dan teratur maka hama PBK dapat dikendalikan pada fase larva, karena hama PBK meletakkan telurnya pada saat buah berumur 3–4 bulan, dan kebanyakan imago meletakkan telurnya pada umur 3.5 hari. Sementara umur telur sekitar 3–7 hari kemudian menetas langsung menggerek masuk ke dalam buah, dan umur larva dalam buah sekitar 14–18 hari. Dengan demikian sebagian besar larva masih berada dalam buah pada saat buah dalam keadaan masak awal. Jadi dengan memanen buah pada masak awal, maka larva PBK juga akan ikut terpanen.
  2. Pemangkasan. Imago tidak suka kondisi cahaya yang terang, dan air hujan. Dengan pemangkasan yang baik, cahaya matahari akan masuk ke bagian tanaman, terjadi sirkulasi udara yang baik, dan air hujan juga dapat masuk ke bagian tanaman lainnya. Kondisi semacam ini tidak disenangi oleh hama imago PBK, dan akan berpindah pada kebun yang tidak melakukan pemangkasan. Lakukan pemangkasan untuk menjaga tinggi tanaman maksimal empat meter. Sehingga tanaman dapat mudah ditangani dan dirawat.
  3. Sanitasi. Ukuran larva sangat kecil dan sulit dilihat dengan mata biasa, ukuran panjang maksimal sekitar 12 mm, dan pada saat pembelahan buah. Larva ini banyak yang menempel di kulit buah, kotoran gerekan dan placenta. Dengan melakukan sanitasi yang baik yaitu dengan cara membenamkan kulit buah hasil panen, maka hama PBK pada fase larva dan juga kepompong (pupa) yang menempel pada kulit buah dapat dikendalikan.
  4. Pemupukan. Pemupukan terhadap tanaman kakao akan meningkatkan produksi buah kakao